Jakarta (09/12) — Skor Indonesia dalam Pogramme for International Student Assessment (PISA) turun jika dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini terungkap dalam rilis skor PISA tahun 2018 yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-Operation Development atau OECD Selasa (3/12/2019).
Kemampuan membaca anak-anak Indonesia usia 15 tahun pada tahun 2018 turun dari 397 menjadi 371. Skor kemampuan matematika turun dari 386 menjadi 379. Sedangkan skor sains juga mengalami penurunan dari 403 pada tahun 2015 menjadi 396 pada tahun 2018.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR RI Komisi X dapil Sulawesi Tengah yang membidangi pendidikan Sakinah Aljufri menyampaikan keprihatinannya atas turunnya skor PISA untuk Indonesia.
Bagi Sakinah turunnya skor literasi Indonesia dipegarui minimnya akses bahan bacaan, dan minat baca yang kurang.
“Kita tidak menafikan bahwa semakin hari kondisi literasi kita semakin menurun. Kerena kurangnya akses bacaan untuk dareah-daerah tertinggal dan terpencil. Kemudian untuk daerah perkotaan akses bacaan banyak tapi minat membaca yang harus ditumbuhkan lagi,” papar Sakinah di komplek Senayan Jumat, (06/12/2019).
Minat baca harus ditumbuhkan di lingkungannya baik di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan RT dan lingkungan RW.
“Perpustakaan harus menarik bagi generasi millenial, perpustakaan harus menyediakan konten digital, dan untuk menarik minat membaca perpustakaan harus ada tempat taman bacanya, tempat nongkrongnya.”
Untuk menambah minat baca Sakinah mengatakan “Orang tua terutama ibu sangat berperan dalam menimbuhkan minat baca seorang anak, setidak-tidaknya harus ada perpustakaan kecil di dalam rumah, berikan hadiah buku untuk anak-anak”. imbuhnya.
“Kita semua harus terlibat dalam menigkatkan literasi, kita harus punya kepedulian bersama. Anak-anak adalah aset bangsa yang tidak boleh dibiarkan, mereka wajib mendapatkan pendidikan seperti halnya anak-anak yang lainnya untuk mewujudkan generasi yang cerdas.” Pungkasnya.